CARA TEPAT BUDIDAYA TANAMAN GAHARU YANG BAIK DAN BENAR

Cara tepat budidaya tanaman gaharu yang baik dan benar harus dipelajari terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil maksimal dengan keuntungan ratusan juta per bulan. Tanaman gaharu tergolong ke dalam jenis tanaman yang mudah dibudidayakan karena dapat tumbuh pada tanah dengan jenis apapun. Tidak ada kriteria khusus jenis tanah yang dibutuhkan untuk budidaya yang satu ini. Semua jenis tanah dapat dijadikan lahan budidaya gaharu, asal bukan tanah yang terendam air seperti lumpur dan rawa.

Gaharu dapat tumbuh subur pada tempat yang memiliki ketinggian 0 sampai 1200 meter di atas permukaan air laut. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pohon gaharu juga bisa hidup di tempat yang memiliki ketinggian di atas 1200 mdpl.

Usaha Budidaya tanaman gaharu  yang baik dan benar merupakan salah satu jenis usaha yang cukup menguntungkan, karena peluang usaha budidaya tanaman ini terbilang masih terbuka lebar. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin melakukan usaha budidaya tanaman gaharu.


Pemilihan Bibit


Untuk bisa melakukan pembudidayaan tanaman gaharu, tentunya yang pertana kali harus dipersiapkan adalah bibitnya. Jika ingin mendapatkan hasil pohon gaharu yang berkualitas, maka harus digunakan bibit yang berkualitas.

Biasanya para petani gaharu mendapatkan bibit dari petani atau pihak-pihak yang menyediakan bibit gaharu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih bibit gaharu. Pastikan bibit sehat atau tidak terserang hama, dan memiliki diameter minimal 1 cm dan tinggi minimal 20 sampai 30 cm. Bibit tersebut merupakan bibit yang ideal untuk dibudidayakan.


Persiapan Lahan


Setelah bibit pohon gaharu didapat, selanjutnya mempersiapkan lahan untuk menanamnya. Seperti yang telah disebutkan tadi bahwa pohon gaharu tidak memerlukan lahan khusus. Hanya saja yang perlu diperhitungkan adalah jarak tanam dari tiap-tiap pohon gaharu. Jarak yang ideal adalah 3 x 3 meter. Namun juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jadi perhitungannya untuk 1 hektar tanah bisa ditanami sekitar 1.111 pohon gaharu.


Penanaman


Untuk menanam bibit gaharu tentunya harus dipersiapkan lubang tanamnya. Ukuran lubang tanam yang ideal adalah 30 x 30 x 30 cm. Usahakan untuk pembuatan lubang dilakukan minimal 2 minggu sebelum penanaman. Penambahan pupuk pada lahan juga penting untuk mempercepat pertumbuhan pohon gaharu. Untuk dosis pupuk sesuaikan dengan takaran yang sudah tertera pada kemasan. Penanaman bibit gaharu yang baik adalah dilakukan pada saat pertengahan musim penghujan.

Perawatan


Setelah bibit gaharu ditanam, selanjutnya bisa langsung masuk ke dalam tahap perawatan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat tanaman gaharu ini. Yang pertama adalah memerinya naungan. Naungan gaharu bisa dibuat dari jerami atau daun yang berukuran lebar.

Tujuan pemberian naungan ini adalah menghindarkan gaharu dari paparan sinar matahari secara langsung. Mengingat pohon ini kurang cocok apabila terkenal sinar matahari dalam jumlah yang terlalu banyak, utamanya saat tanaman masih berusia mudah. Selain itu sinar matahari juga dapat membuat penguapan air secara berlebihan.

Selain itu juga diperlukan penanggulangan terhadap hama atau penyakit dengan memberikan pestisida. Disarankan untuk menggunakan pestisida organik karena lebih aman dan kualitas yang dihasilkan juga lebih baik.

Karena pohon gaharu ini sangat rawan terhadap serangga pemakan daun, maka untuk menanggulanginya bisa dilakukan penyemprotan insektisida untuk memusnahkan serangga atau ulat yang biasa memakan daun gaharu.





Hasil cara tepat budidaya tanaman gaharu yang baik dan benar

KLASIFIKASI KUALITAS GAHARU BERDASARKAN JENIS GUBAL

Klasifikasi Kualitas Gaharu berdasarkan jenis gubal adalah sebagai berikut:

  • "GUBAL KAYU GAHARU SUPER" Warna hitam merata, wangi dan aroma yang ditimbulkan kuat.
  • "GUBAL KAYU GAHARU SUPER AB" warna hitam kecokelatan, cukup wangi, aroma yang ditimbulkan kuat.
  • "GUBAL KAYU GAHARU SABAH SUPER" warna hitam kecokelatan, wangi sedang dengan aroma yang ditimbulkan agak kuat.
  • "GUBAL KAYU GAHARU KELAS C" warna hitam dengan banyak garis putih dengan kepingan tipis dan cenderung rapuh.







Selain klasifikasi kualitas jenis gubal dari kayu gaharu, kemedangannya juga memiliki nilai jual yang tinggi. Berikut merupakan daftar jenis serta harga dari kuwalitas kemedangan yang ada di pasaran :
  • "TANGGUNG A" warna cokelat kehitaman, wangi dengan aroma yang kuat
  • "SABAH I" warna cokelat bergaris putih tipis, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
  • "TANGGUNG AB" warna cokelat bergaris putih agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
  • "TANGGUNG C" warna kecokelatan bergaris putih agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
  • "KEMEDANGAN I" warna kecokelatan bergaris putih agak lebih tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
  • "KEMEDANGAN II" warna keabu - abuan bergaris hitam yang tipis, wanginya kurang, dengan aroma yang kurang kuat juga.
  • "KEMEDANGAN III" warna putih keabu - abuan, wanginya kurang harum, dan aroma kurang kuat juga.
  • "ABU DAN SISA" merupakan potongan atau hasil terakhir pengolahan dari kayu gaharu ini.
Harga gaharu semakin hari semakin meningkat, namun persediaan pohon gaharu semakin berkurang.  Sehingga tindakan budidaya gaharu perlu dilakukan.

PROSPEK BUDIDAYA GAHARU

Prospek Budidaya Gaharu sangat cerah untuk masa depan. Gaharu terdapat beragam jenis sekitar 27 jenis namun hanya ada empat jenis yang unggul dan berharga tinggi. Kayu kehitaman ini mengandung getah yang khas yang dipakai dalam industri parfum. Bahkan dikatakan sejak 2000 tahun silam, gaharu sudah menjadi komoditas perdagangan dari negeri ini ke India, Persia, Arab, dan Afrika Timur. Gaharu, spesies Aquilaria, ternyata menjadi komoditas perdagangan dunia yang harganya tinggi.




Harga gubal kayu gaharu kualitas kelas 1 mencapai Rp350 juta per kilogram, kelas 2 Rp35 juta, dan kelas 3 Rp5 juta per kilogram. Kulit dan serbuk kayunya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dupa atau bahan terapi aroma. Selain ditentukan dari jenisnya, kualitas gaharu juga ditentukan oleh banyaknya kandungan getah (resin) dalam jaringan kayunya. Semakin tinggi kandungan getah di dalamnya, harganya semakin mahal.




Pohon gaharu gampang ditanam seperti tanaman sela yang tidak perlu lahan khusus. Gaharu hanya butuh sekitar 40 persen sinar matahari. Menanam pohon gaharu sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya dan untuk menanggulangi masalah emisi karbon di dunia. Jangka panen yang relatif pendek akan menjadi daya tarik masyarakat untuk menanam pohon gaharu. Sebelum panen pun masyarakat juga dapat merasakan manfaat dari khasiatnya sebagai obat-obatan herbal.

PERBANDINGAN HARGA GAHARU

Perbandingan harga gaharu di pasaran sangat bervariasi. Harga batang pohon gaharu terbilang mahal mulai terendah Rp 300 ribu/kg. Namun jika kualitasnya baik harganya bisa mencapai Rp 250 juta/kg. Satu pohon budidaya bisa menghasilkan 20 kg.


Ternyata dari 1 pohon gaharu yang di tanam 5 - 8 tahun akan menghasilkan 10 juta. Bahkan hingga 20 juta, itulah kata beberapa pakar dan petani gaharu yang sudah membudidayakan pohon "emas" ini.

Harga gaharu kualitas kelas 1 mencapai Rp350 juta per kilogram, kelas 2 Rp35 juta, dan kelas 3 Rp5 juta per kilogram. Kulit dan serbuk kayunya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dupa atau bahan terapi aroma. Selain ditentukan dari jenisnya, kualitas gaharu juga ditentukan oleh banyaknya kandungan getah (resin) dalam jaringan kayunya. Semakin tinggi kandungan getah di dalamnya, harganya semakin mahal.

Dalam lima tahun terakhir total ekspor kayu gaharu Indonesia mencapai 170-573 ton dan menghasilkan devisa sebesar US$26 juta di tahun 2006 dan meningkat menjadi US$86 juta pada tahun 2010. Kayu gaharu yang biasa diekspor berbentuk chips, blok, bubuk dan minyak.


Potensi gaharu di Indonesia diperkirakan mencapai 600.000 ton setahun dengan sentra produksi di Papua, Kalimantan dan Sumatera. Harga gaharu Indonesia berkisar antara Rp100.000 dan Rp150.000 per kilogram tergantung kualitasnya. Baru-baru ini, pertanian gaharu telah mulai dikembangkan di daerah Bangka, Sukabumi, Bogor, Lampung dan Nusa Tenggara Timur.


Kualitas super gaharu di Indonesia adalah Aquilaria filaria berasal dari hutan Kalimantan Timur yang bisa terjual hingga Rp150 juta per kilogram. Di China jenis kayu tersebut dapat terjual hingga Rp 400 juta per kilogram, sedangkan di kawasan Timur Tengah harganya bisa mencapai Rp 300 juta per kilogram.


Di negara-negara tujuan ekspor, kayu itu digunakan untuk bahan obat-obatan, bahan baku parfum, aroma terapi, suvenir dan perlengkapan ritual keagamaan.

SEKILAS CARA TEPAT BUDIDAYA GAHARU TAMBAH PEMUPUKAN NPK


Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas gaharu yang baik perlu diperhatikan cara tepat budidaya gaharu. Berikut tahapan cara budidaya gaharu yang dapat menjadi referensi para pemula dalam bidang budidaya gaharu

1. Bibit Gaharu Berkualitas.

Bibit gaharu yang disediakan harus berkualitas. Bibit gaharu berkwalitas seperti bibit gaharu (Aquilaria malaccensi).
Pemeliharaan bibit yang berasal dari cabutan/stump harus terlebih dahulu dikondisikan dengan penyungkupan. Pemeliharaan bibit tanpa penyungkupan beresiko kegagalan walaupun bedeng pemeliharaan telah diletakkan di bawah naungan sekalipun. Ikuti petunjuk teknis pembuatan sungkup sebagaimana yang kami lampirkan. Sungkup terbuat dari plastic dan plastic sungkup tersebut dapat diperoleh dari toko peralatan pertanian atau toko plastic.



Media tanam sebaiknya merupakan campuran: tanah : kompos : pasir (2:1:1) Penyiraman pertama harus betul-betul jenuh air dan penyiraman berikutnya hanya dilakukan jika media tanam terlihat kering. Dalam penyiraman tersebut dihindari membuka sungkup ukuran besar, cukup hanya dimasuki selang/lobang kecil.Peletakan sungkup/bedeng pemeliharaan harus di bawah naungan tegakan (sebaiknya rindang) sehingga tidak ada sinar matahari langsung dengan intensitas tinggi dan lama. Paranet/shading net 75% diperlukan jika naungan tegakan kurang dan sebaiknya diatas sungkup diberikan lagi jerami/ pelepah daun kelapa/sawit.

Periksa jika terjadi kebocoran pada sungkup.Hindari membuka-tutup sungkup cukup sering. Dengan pembuatan sungkup yang tepat, kondisi di dalam sungkup akan terlihat mengembun dan tidak kering. Jika terlalu sering membuka dan menutup sungkup bibit beresiko kematian.Setelah 3-4 minggu, sungkup dibuka secara bertahap, dilarang membuka sungkup sekaligus. Contoh : hari pertama dibuka 0,5 meter, hari kedua 1 meter dan seterusnya. Jika dibuka sekaligus bibit beresiko kematian.Setelah dikeluarkan dalam sungkup, bibit dipeliharan dibawah naungan paranet dan sebaiknya juga di bawah tegakan agar tercipta iklim yang baik bagi pertumbuhan bibit.

2. Persiapan lahan untuk ditanam

Setelah memiliki bibit yang siap tanam, siap tanam ini minimal tinggi pohon 20 sd 30 cm. Berapa pokok gaharu yang bisa ditanam untuk 1 hektare lahan ? Disini minimal jarak tanam adalah 3x3 Meter. Bisa mengunakan jarak tanam lainnya jika dirasa ini terlalu dekat/sempit. Jika memiliki lahan 1 hektare, ini artinya luas lahan anda adalah 100m2, yang jika dikonversi kedalam meter ada 10.000 meter. Nah, jika memang jarak tanam yang anda gunakan 3x3 meter maka tinggal kita bagikan saja dengan hitungan 10.000 meter / 9 meter = 1.111 pohon gaharu. Untuk lahan tidak mencapai luas 1 hektare, tinggal diukur saja luasnya, dibagi luas jarak tanam.

3. Media Tanam

Pembuatan lubang tidak ada standar khusus, kecuali yang biasa dilakukan yaitu lubang digali maksimum 1 bulan sebelum bibit ditanam atau dalam kurun waktu minimal 2 minggu. Apa tujuan dari ini ? Agar tekstur dan struktur tanah menjadi lebih subur sehingga akar muda dari bibit mampu menyesuaikan kondisi perubahan struktur tanah dari polibag. Diusahakan agar tanah galian digemburkan pada saat persiapan lubang. 30x30x30 Merupakan ukuran yang standar dalamnya lubang, bisa menyesuaikan dengan tinggi bibit gaharu. Jangan sampai batang bibit pohon gaharu tertanam terlalu dalam.

Rekomendasi pemberian pupuk organik bisa saja dilakukan bahkan ini bisa dibilang penting, 3 sd 5 kg pupuk organik sangat dianjurkan untuk mempercepat laju pertumbuhan bibit. Bagi yang ingin menambahkan pupuk jenis NPK bisa menggunakan dosis 20-30 gram perlubang. Untuk tipe tanah yang tingkat keasamanya <5 (kecil dari 5) bisa tambahkan kapur dolomit 100 gram setiap lubang.

4. Naungan/Peneduh

Untuk menjaga tanaman agar tetap aman dan terlindungi dari sinar matahari serta mengurangi penguapan air yang berlebihan maka bisa memberikan naungan agar bibit tidak terkena sinar matahari langsung. Bisa saja anda gunakan jerami atau ditutup menggunakan daun yang berukuran lebar. Sebuah sumber menyatakan bahwa waktu yang tepat untuk penanaman yaitu diantara pertengahan musim penghujan. 

5. Perawatan umum

Bisa memberikan pestisida dalam bentuk kimia atau pestisida organik. Hal ini tentu saja bertujuan untuk menjaga tanaman dari serangan hama yang biasa menggangu. Terutama pada musim kemarau. Daun gaharu sangat disukai hama ulat (Lepidoptera sp) Jika hal ini terjadi, anda bisa berikan insektisida kimia yang direkomendasikan toko pertanian. Karena jika tidak, pohon gaharu akan sangat kehilangan daun dari pangkal hingga pucuk dan kemudian mati.

Demikian sekilas uraian cara tepat budidaya gaharu yang perlu diperhatikan untuk kesuksesan dan keuntungan yang maksimal. Setelah tanaman gaharu tumbuh dengan baik kemudian dilakukan treatment untuk menghasilkan gubal gaharu dengan harga yang tinggi mencapai ratusan juta rupiah per kilogram.

Populer