Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas gaharu yang baik perlu diperhatikan cara tepat budidaya gaharu. Berikut tahapan cara budidaya gaharu yang dapat menjadi referensi para pemula dalam bidang budidaya gaharu:
1. Bibit Gaharu Berkualitas.
Bibit gaharu yang disediakan harus berkualitas. Bibit gaharu berkwalitas seperti bibit gaharu (Aquilaria malaccensi).
Pemeliharaan bibit yang berasal dari cabutan/stump harus terlebih dahulu dikondisikan dengan penyungkupan. Pemeliharaan bibit tanpa penyungkupan beresiko kegagalan walaupun bedeng pemeliharaan telah diletakkan di bawah naungan sekalipun. Ikuti petunjuk teknis pembuatan sungkup sebagaimana yang kami lampirkan. Sungkup terbuat dari plastic dan plastic sungkup tersebut dapat diperoleh dari toko peralatan pertanian atau toko plastic.
Media tanam sebaiknya merupakan campuran: tanah : kompos : pasir (2:1:1) Penyiraman pertama harus betul-betul jenuh air dan penyiraman berikutnya hanya dilakukan jika media tanam terlihat kering. Dalam penyiraman tersebut dihindari membuka sungkup ukuran besar, cukup hanya dimasuki selang/lobang kecil.Peletakan sungkup/bedeng pemeliharaan harus di bawah naungan tegakan (sebaiknya rindang) sehingga tidak ada sinar matahari langsung dengan intensitas tinggi dan lama. Paranet/shading net 75% diperlukan jika naungan tegakan kurang dan sebaiknya diatas sungkup diberikan lagi jerami/ pelepah daun kelapa/sawit.
Periksa jika terjadi kebocoran pada sungkup.Hindari membuka-tutup sungkup cukup sering. Dengan pembuatan sungkup yang tepat, kondisi di dalam sungkup akan terlihat mengembun dan tidak kering. Jika terlalu sering membuka dan menutup sungkup bibit beresiko kematian.Setelah 3-4 minggu, sungkup dibuka secara bertahap, dilarang membuka sungkup sekaligus. Contoh : hari pertama dibuka 0,5 meter, hari kedua 1 meter dan seterusnya. Jika dibuka sekaligus bibit beresiko kematian.Setelah dikeluarkan dalam sungkup, bibit dipeliharan dibawah naungan paranet dan sebaiknya juga di bawah tegakan agar tercipta iklim yang baik bagi pertumbuhan bibit.
Periksa jika terjadi kebocoran pada sungkup.Hindari membuka-tutup sungkup cukup sering. Dengan pembuatan sungkup yang tepat, kondisi di dalam sungkup akan terlihat mengembun dan tidak kering. Jika terlalu sering membuka dan menutup sungkup bibit beresiko kematian.Setelah 3-4 minggu, sungkup dibuka secara bertahap, dilarang membuka sungkup sekaligus. Contoh : hari pertama dibuka 0,5 meter, hari kedua 1 meter dan seterusnya. Jika dibuka sekaligus bibit beresiko kematian.Setelah dikeluarkan dalam sungkup, bibit dipeliharan dibawah naungan paranet dan sebaiknya juga di bawah tegakan agar tercipta iklim yang baik bagi pertumbuhan bibit.
2. Persiapan lahan untuk ditanam
Setelah memiliki bibit yang siap tanam, siap tanam ini minimal tinggi pohon 20 sd 30 cm. Berapa pokok gaharu yang bisa ditanam untuk 1 hektare lahan ? Disini minimal jarak tanam adalah 3x3 Meter. Bisa mengunakan jarak tanam lainnya jika dirasa ini terlalu dekat/sempit. Jika memiliki lahan 1 hektare, ini artinya luas lahan anda adalah 100m2, yang jika dikonversi kedalam meter ada 10.000 meter. Nah, jika memang jarak tanam yang anda gunakan 3x3 meter maka tinggal kita bagikan saja dengan hitungan 10.000 meter / 9 meter = 1.111 pohon gaharu. Untuk lahan tidak mencapai luas 1 hektare, tinggal diukur saja luasnya, dibagi luas jarak tanam.
3. Media Tanam
Pembuatan lubang tidak ada standar khusus, kecuali yang biasa dilakukan yaitu lubang digali maksimum 1 bulan sebelum bibit ditanam atau dalam kurun waktu minimal 2 minggu. Apa tujuan dari ini ? Agar tekstur dan struktur tanah menjadi lebih subur sehingga akar muda dari bibit mampu menyesuaikan kondisi perubahan struktur tanah dari polibag. Diusahakan agar tanah galian digemburkan pada saat persiapan lubang. 30x30x30 Merupakan ukuran yang standar dalamnya lubang, bisa menyesuaikan dengan tinggi bibit gaharu. Jangan sampai batang bibit pohon gaharu tertanam terlalu dalam.
Rekomendasi pemberian pupuk organik bisa saja dilakukan bahkan ini bisa dibilang penting, 3 sd 5 kg pupuk organik sangat dianjurkan untuk mempercepat laju pertumbuhan bibit. Bagi yang ingin menambahkan pupuk jenis NPK bisa menggunakan dosis 20-30 gram perlubang. Untuk tipe tanah yang tingkat keasamanya <5 (kecil dari 5) bisa tambahkan kapur dolomit 100 gram setiap lubang.
4. Naungan/Peneduh
Untuk menjaga tanaman agar tetap aman dan terlindungi dari sinar matahari serta mengurangi penguapan air yang berlebihan maka bisa memberikan naungan agar bibit tidak terkena sinar matahari langsung. Bisa saja anda gunakan jerami atau ditutup menggunakan daun yang berukuran lebar. Sebuah sumber menyatakan bahwa waktu yang tepat untuk penanaman yaitu diantara pertengahan musim penghujan.
5. Perawatan umum
Bisa memberikan pestisida dalam bentuk kimia atau pestisida organik. Hal ini tentu saja bertujuan untuk menjaga tanaman dari serangan hama yang biasa menggangu. Terutama pada musim kemarau. Daun gaharu sangat disukai hama ulat (Lepidoptera sp) Jika hal ini terjadi, anda bisa berikan insektisida kimia yang direkomendasikan toko pertanian. Karena jika tidak, pohon gaharu akan sangat kehilangan daun dari pangkal hingga pucuk dan kemudian mati.
Demikian sekilas uraian cara tepat budidaya gaharu yang perlu diperhatikan untuk kesuksesan dan keuntungan yang maksimal. Setelah tanaman gaharu tumbuh dengan baik kemudian dilakukan treatment untuk menghasilkan gubal gaharu dengan harga yang tinggi mencapai ratusan juta rupiah per kilogram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar