PROSPEK BUDIDAYA GAHARU

Prospek Budidaya Gaharu sangat cerah untuk masa depan. Gaharu terdapat beragam jenis sekitar 27 jenis namun hanya ada empat jenis yang unggul dan berharga tinggi. Kayu kehitaman ini mengandung getah yang khas yang dipakai dalam industri parfum. Bahkan dikatakan sejak 2000 tahun silam, gaharu sudah menjadi komoditas perdagangan dari negeri ini ke India, Persia, Arab, dan Afrika Timur. Gaharu, spesies Aquilaria, ternyata menjadi komoditas perdagangan dunia yang harganya tinggi.




Harga gubal kayu gaharu kualitas kelas 1 mencapai Rp350 juta per kilogram, kelas 2 Rp35 juta, dan kelas 3 Rp5 juta per kilogram. Kulit dan serbuk kayunya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dupa atau bahan terapi aroma. Selain ditentukan dari jenisnya, kualitas gaharu juga ditentukan oleh banyaknya kandungan getah (resin) dalam jaringan kayunya. Semakin tinggi kandungan getah di dalamnya, harganya semakin mahal.




Pohon gaharu gampang ditanam seperti tanaman sela yang tidak perlu lahan khusus. Gaharu hanya butuh sekitar 40 persen sinar matahari. Menanam pohon gaharu sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya dan untuk menanggulangi masalah emisi karbon di dunia. Jangka panen yang relatif pendek akan menjadi daya tarik masyarakat untuk menanam pohon gaharu. Sebelum panen pun masyarakat juga dapat merasakan manfaat dari khasiatnya sebagai obat-obatan herbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer